Laman

Powered By Blogger

maanyan manuwu

maanyan suku paling maeh..

Senin, 22 November 2010

sebagai seorang anak yang terlahir di dlm suku dayak maanyan tepat nya d'betang nalong,kec.p.tutui,kab.bartim,kalteng,saya ingin berbagi pengetahuan tentang asal-usul suku dayak maanyan,bagi teman-teman maanyan agar jangan smpai tdk tahu asal usul suku kita dan jg bg tman-teman lain yg ingin mengetahui tentang suku dayak maanyan,saya memberikan informasi Ini berdasar kan cerita dari almarhumah NENEK saya dan dari org yg mngetahui sejarah tentang suku maanyan..
Semga brmaanfaat.

Berikut asal-usul suku dayak
maanyan.

SELAMAT MEMBACA..Suku Dayak Maanyan
merupakan salah satu dari
bagian sub suku Dayak dan juga
merupakan salah satu dari suku-
suku Dusun (Kelompok Barito
bagian Timur) sehingga disebut
juga Dusun Maanyan. Suku-
suku Dusun termasuk golongan
rumpun Ot Danum, salah satu
rumpun suku Dayak sehingga
disebut juga Dayak Maanyan.
Suku Maanyan mendiami bagian
timur Kalimantan Tengah
terutama di kabupaten Barito
Timur dan sebagian kabupaten
Barito Selatan yang disebut
Maanyan I. Suku Maanyan juga
mendiami bagian utara
Kalimantan Selatan tepatnya di
Kabupaten Tabalong yang
disebut Dayak Warukin. Dayak
Balangan (Dusun Balangan) yang
terdapat di Kabupaten Balangan
dan Dayak Samihim yang
terdapat di Kabupaten Kotabaru
juga digolongkan ke dalam suku
Maanyan. Suku Maanyan di
Kalimantan Selatan
dikelompokkan sebagai Maanyan
II.
Suku Maanyan merupakan suku
baru yang muncul dalam sensus
tahun 2000 dan merupakan
2,80% dari penduduk
Kalimantan Tengah, sebelumnya
suku Maanyan tergabung ke
dalam suku Dayak pada sensus
1930.[1]
Menurut orang Maanyan,
sebelum menempati kawasan
tempat tinggalnya yang
sekarang, mereka berasal dari
hilir (Kalimantan Selatan).
Walaupun sekarang wilayah
Barito Timur tidak termasuk
dalam wilayah Kalimantan
Selatan, tetapi wilayah ini dahulu
termasuk dalam wilayah terakhir
Kesultanan Banjar sebelum
digabung ke dalam Hindia
Belanda tahun 1860 yaitu
wilayah Kesultanan Banjar yang
telah menyusut dan tidak
memiliki akses ke laut, sebab
dikelilingi daerah-daerah Hindia
Belanda.
Menurut situs "Joshua Project"
suku Maanyan berjumlah 71.000
jiwa.
Menurut sastra lisan suku
Maanyan, setelah mendapat
serangan Marajampahit
( Majapahit) kepada Kerajaan Nan
Sarunai, suku ini terpencar-
pencar menjadi beberapa sub-
etnis. Suku ini terbagi menjadi 7
subetnis, di antaranya:
Maanyan Paju Epat (murni)
Maanyan Dayu
Maanyan Paju Sapuluh (ada
pengaruh Banjar)
Maanyan Benua Lima/Paju
Lima (ada pengaruh Banjar)
Maanyan Tanta (ada
pengaruh Banjar)
dan lain-lain
Keunikan Suku Dusun Maanyan,
antara lain mereka
mempraktikkan ritus pertanian,
upacara kematian yang rumit,
serta memanggil dukun (balian)
untuk mengobati penyakit
mereka.
Budaya
Kematian
Makam suku Maanyan
menunjukkan hierarki sosial.
Jajaran makam kaum
bangsawan terletak di hulu
sungai, disusul ke arah hilir
untuk makam kaum tentara,
penduduk biasa, dan yang paling
hilir adalah makam untuk kaum
budak.indonesia
Bahasa Maanyan
Bahasa Dayak Maanyan banyak
memiliki persamaan dengan
bahasa di Madagaskar.
Organisasi
Organisasi suku ini adalah
"Dusmala" yang
menggabungkan 3 suku Dayak
yang serumpun yaitu Dusun,
Maanyan dan Lawangan".
Suku Maanyan di Kalimantan
Selatan
Dayak Warukin (Maanyan Tanta)
di desa Warukin, Kecamatan
Tanta, Tabalong merupakan
bagian dari Maanyan Benua
Lima. Maanyan Benua Lima
merupakan subetnis suku
Maanyan yang terdapat di
kecamatan Benua Lima, Barito
Timur. Nama asalnya Maanyan
Paju Lima. Istilah "benua" berasal
dari Bahasa Melayu Banjar.
Upacara adat rukun kematian
Kaharingan pada Dayak Warukin
disebut mambatur. Istilah ini
pada sub-etnis Maanyan Benua
Lima pada umumnya disebut
marabia.
Golongan suku Dayak Maanyan
lainnya adalah Dayak Balangan
(Dusun Balangan) di hulu sungai
Balangan kecamatan Halong,
Balangan dan Dayak Samihim di
desa Betung, di kecamatan
Pamukan Utara, Kotabaru yang
memiliki musik yang khas yaitu
kukurung.

1 komentar: